Pemuda adalah suatu generasi penerus
suatu bangsa yang memiliki potensi yang melekat pada dirinya, generasi yang
harus mengisi dan melanjutkan pembangunan secara terus menerus. Pemuda juga
ikut menentukan perubahan-perubahan di masa yang akan datang dan kemajuan
negara ini.
Secara hukum pemuda adalah manusia
yang berusia15-30 tahun. Secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai
menunjukan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara
agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan
mimpi basah bagi pria dan keluarnnya darah haid bagi wanita.
Pemuda bersifat labil, kontrol emosi
dan kestabilan pendirian masih dapat dipengaruhi oleh pihak luar. Perkembangan
zaman dan salah dalam memilih pergaulan merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi pemuda untuk melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Misalnya, seks bebas di kalangan pemuda merupakan dampak dari perkembangan
zaman. Di era digital ini setiap orang dapat dengan mudah mengakses video-video
porno, dan kekerasan. Video-video tersebut dapat merangsang pemuda untuk
mencoba melakukannya.
Lalu salah dalam memilih pergaulan
juga berpengaruh buruk kepada pemuda. Kenakalan remaja, kecanduan obat-obatan
terlarang, ketidakpatuhan terhadap orang tua, dan frustasi merupakan dampak
dari salah dalam bergaul. Pemuda akan cenderung mengikuti teman pergaulannya
untuk berbuat yang tidak benar dibandingkan dengan menuruti nasehat kedua
orangtuanya. Hal ini disebabkan karena pemuda kurang bersikap dewasa dari hal
psikologi dan kurang mandiri dari hal ekonomi.
Pemuda memiliki potensi-potensi yang
dapat digunakan untuk memajukan negara ini. Potensi yang pertama adalah idealis
dan berpikir kritis. Pemuda belum mapan dalam tatanan kehidupan yang ada, maka
mereka dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan kehidupan dan terus
mencari gagasan baru. Pemuda selalu mencari tahu sebab-sebab suatu masalah dan
berusaha untuk mencari solusi yang terbaik.
Potensi yang kedua adalah dinamika
dan kreatifitas. Pemuda selalu mengalami perkembangan-perkembangan dari waktu
ke waktu. Keingintahuan mereka akan suatu hal, membuat mereka selalu berinovasi
untuk membuat sesuatu yang lain daripada yang lain. Ide-ide kreatif yang mereka
miliki digunakan untuk berekspresi dalam melakukan inovasi.
Potensi yang berikutnya adalah
keberanian mengambil resiko saat menentukan keputusan. Potensi ini memiliki
sisi positif dan negatif. Sisi positif tersebut adalah semua keputusan yanag
ada mengandung resiko, pemuda akan berpikir untuk mngambil keputusan yang tepat
sehingga mereka akan dapat berpikir logis dan rasional dan akan terbiasa
menghadapi suatu persoalan. Dari segi negatif, keputusan yang penuh resiko
cenderung memberi pengaruh buruk terhadap pemuda.
Potensi yang dimiliki pemuda adalah
optimis dan semangat. Pemuda memiliki sikap optimis dan semangat yang tinggi
dalam menjalani kehidupan. Faktor yang mendorong adalah ambisi meraih cita-cita
untuk kehidupan di masa depan yang lebih baik. Dengan begitu pemuda akan
memiliki tujuan hidup yang jelas.
Potensi selanjutnya adalah pemuda
yang terdidik untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui
pendidikan, pemuda akan memperoleh pengetahuan dan memperkaya wawasan yang luas
mengenai semua hal yang ada di alam semesta ini. Saat ini sarana pendidikan baik
formal maupun nonformal sudah sangat baik, namun tidak semua kalangan
masyarakat bisa menikmati pendidikan tersebut karena biaya untuk bias
menikmatinya terlalu mahal.
Akibat tingkat kualitas sumber daya
manusia di Indonesia sudah sangat rendah karena masih banyak anak yang putus
sekolah bahkan tidak sekolah, karena tidak memiliki biaya. Hal ini akan dapat
memperbanyak jumlah pengangguran, kemudian tingginya pengangguran mengakibatkan
tingkat kemiskinan di Indonesia tinggi.
Untuk itu pemerintah membuat berbagai
macam program agar dapat mengatasi masalah tersebut. Upaya-upaya yang
dikeluarkan pemerintah, yaitu pada pendidikan formal, pemerintah menggratiskan
biaya dari tingkat SD s/d SLTP (wajib belajar 9 tahun). Kemudian adanya
berbagai macam beasiswa baik di tingkat SLTA ataupun perguruan tinggi bagi
siswa-siswi berprestasi dan kurang mampu. Selanjutnya pemerintah membuat satu
wadah yang berkerjasama dengan industri kecil menengah untuk memberikan
pelatihan-pelatihan kepada masyarakat yang terlanjur tidak sekolah agar bisa
memiliki usaha sendiri. Pemerintah juga membuat program kesetaraan paket A, B,
C bagi masyarakat yang ingin sekolah namun kendala dengan umur.
Potensi selanjutnya adalah
patriotisme dan nasionalisme. Jiwa patriotisme dan nasionalisme akan
menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air. Selain itu, jiwa patriotisme dan
nasionalisme juga dapat memajukan bangsa dan negara ini, karena pemuda akan
memberikan seluruh potensinya untuk kemajuan bangsa.
Kemudian potensi yang terakhir
adalah sikap kemandirian. Pemuda memiliki kemandirian yang besar. Dengan
mandiri, maka pemuda tidak bergantung kepada orang lain. Di usia ini merupakan
usia produktif, sehingga pemuda dapat membiayai kebutuhan hidupnya sendiri,
seperti kebutuhan pangan, pakaian, sekolah, dan masa depan. Hidup mandiri dapat
membuat pemuda untuk tidak bermalas-malasan dalam menjalani hidup dan
membiasakan pemuda untuk mengatur seluruh aspek hidupnya.
Pemuda merupakan satu identitas yang
potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsa dan agama. Selain itu pemuda mempunyai peran sebagai pejuang
intelektual dan sebagai pejuang sosial. Maka dari itu pemuda harus memiliki
ilmu dengan cara sekolah, dengan begitu bangsa ini akan maju, makmur, adil, aman,
tenteram, dan sejahtera,
SOSIALISASI
Sosialisasi adalah proses yang
membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana
bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sehinnga seseorang tidak malu dan
canggung dalam berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya kepada orang lain. Ia
pun juga akan memiliki kepedulian terhadap sesama. Ada beberapa hal yang harus
diketahui dalam sosialisasi, diantaranya proses sosialisasi, media sosialisasi,
dan tujuan sosialisasi.
Pada proses sosialisasi, semua
faktor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup di
tengah-tengah orang lain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi
tahu bagaimana ia harus bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan
lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara
berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Semua warga negara mengalami proses
sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup di tengah-tengah orang lain
atau mengikuti norma yang berlaku di masyarakat. Ini tidak datang begitu saja
ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
Kemudian media sosialisasi dapat
melalui orangtua dan keluarga, sekolah, masyarakat, teman bermain, dan media
massa. Media sosialisasi merupakan suatu alat atau media yang digunakan untuk
menyampaikan pendapat, saran, imbauan, layanan iklan, layanan sosial, dan
informasi tanpa batas. Media sosialisasi merupakan bagian terpenting dalam
berkmunikasi dan berhubungan dengan orang lain.
Lalu tujuan pokok sosialisasi yang
pertama adalah setiap individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan)
yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat. Ilmu pengetahuan
(keterampilan) merupakan modal dasar yang harus dimiliki setiap individu agar
mereka tidak kesulitan dalam bersosialisasi dengan masyarakat dan memajukan
kehidupan masyarakat.
Tujuan pokok sosialisasi yang kedua
adalah setiap individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan
mengembangkan kemampuannya. Komunikasi secara efektif dapat menyampaikan maksud
atau makna dari suatu pembicaraan dengan jelas, sehingga terhindar dari
kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan pertengkaran.
Tujuan pokok sosialisasi yang
terakhir adalah setiap individu dapat bertingkah laku secara selaras dengan
norma atau tata nilai pada lembaga atau kelompok dan pada masyarakat umum.
Individu diharapkan berperilaku positif agar tidak menimbulkan masalah-masalah
sosia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar